Disusun
oleh :
DWI EKARSI WULANDARI
BAB I :
PENDAHULUAN
Sejarah
pendidikan Islam mempunya manfaat bagi umat Islam dalam meneladani proses
pendidikan Islam semenjak masa Rasulullah SAW, masa sahabat ulama-ulama besar
dan zaman para pemuka gerakan pembaruan pendidikan Islam. Secara akademis
sejarah pendidikan Islam bermanfaat untuk mengetahui dan memahami pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan Islam sehingga dapat untuk memecahkan problematika
pendidikan Islam dimasa kini karena kemajuan IPTEK.[1]
Pola pendidikan
yang dirumuskan oleh negara barat muatan nilai ruhiyahnya sangatlah minim dan
lebih mengedepankan logika materialisme serta memisahkan antara Agama dengan
kehidupan. Implikasi yang dapat dirasakan namun jarang disadari adalah
munculnya degradasi moral yang dialami oleh generasi masa kini.
Periode klasik
merupakan masa gemilang (the golden age) bagi umat Islam yang meliputi
banyak aspek kehidupan. Agama Islam memberikan motivasi yang sangat jelas agar
pemeluknya berkarya untuk mencapai kemajuan dan kejayaan. Kemajuan dan kejayaan
tercapai karena ilmu pengetahuan yang melalui proses pendidikan.
Allah SWT
mengutus seorang Rosul yaitu Muhammad Rasulullah SAW untuk merubah prilaku
jahiliyah Bangsa Arab Salah satu usaha keras beliau adalah menanamkan proses
pendidikan yang sangat baik. Pendidikan masa Rasulullah SAW sesuai dengan
kondisi sosial politik pada masa itu melalui tahapan yang terbagi pada periode
mekkah dan periode madinah.
Pada periode Mekkah, Nabi Muhammad lebih menitik beratkan pembinaan moral
dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di Mekkah dan pada
periode di Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di bidang sosial
politik. Disinilah pendidikan Islam berkembang pesat.
BAB II :
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
MASA RASULULLAH SAW
Sejarah
pendidikan Islam hakekatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Sejarah dalam
bahasa Arab disebut Tarikh yang berarti keterangan yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yag masih ada.[2]
Secara
terminologi sejarah berarti keterangan yang telah terjadi dikalangan masyarakat
dimasa lampau atau masa sekarang. Sejarah mengungkapkan peristiwa-peristiwa
masa silam, baik peristiwa sosial, politik, ekonomi maupun Agama dan budaya
dari suatu bangsa, negara atau dunia.
KONDISI
PENDIDIKAN MASYARAKAT ARAB SEBELUM ISLAM
Kondisi sosial
dalam masyarakat Arab terbagi dalam beberapa kelas. Sikap masyarakat sangat
diskriminatif antara satu sama lain atas dasar keturunan, kebangsaan, suku,
bahasa , warna kulit, jenis kelamin dan status sosial. Situasi ekonomi dan
politik mengikuti kondisi sosial sesuai dengan cara hidup mereka .
Menurut Munir
Mursyi [3]
pendidikan di negeri Arab pra Islam dilaksanakan melalui peniruan dan cerita.
Anak – anak tumbuh dan berkembang meniru dan mendengar hikayat orang dewasa.
Kaum Arab mengekspresikan dan membanggakan nilai- nilai kemasyarakatan dalam
kabilahnya melalui syair –syair. Ilmu yang mereka kenal terbagi menjadi tiga
bidang ilmu pengetahuan yaitu :
1.
Ilmu tentang nasab : keturunan, sejarah dan perbandingan Agama
2.
Ilmu ru’ya : mimpi
3.
Ilmu tenung : sihir
Kaum Arab
dikenal tidak bisa baca tulis (ummi), mereka hanya mengandalkan otak dalam
menghafal dan meriwayatkan syair. Oleh karena itu mereka tidak memiliki buku
untuk mewariskan ilmu pengetahuan kecuali dengan menghafal.
PENDIDIKAN ISLAM MASA RASULULLAH SAW
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Mekkah pada tahun 610 M, yang artinya: “Bacalah
(ya Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang telah menjadikan
(semesta alam). Dia menjadikan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia
apa yang belum diketahuinya.[4]
Kemudian disusul oleh wahyu yang artinya: Hai orang yang
berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu
agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan
janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.[5]
Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah,
supaya bangun melemparkan kain selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk
memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci,
tugas mendidik dan mengajarkan Islam.
Pendidikan
masa Rasulullah SAW, sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu, dimana
terbagi menjadi 2 periode yaitu :
A.
Periode Mekkah
Inti pendidikan dan pengajaran yang diberikan Rasulullah selama di
Mekkah ialah pendidikan keAgamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia,
supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan dan alam semesta.
·
Pendidikan keAgamaan
·
Pendidikan aqliyah dan Ilmiah
·
Pendidikan Akhlak dan budi pekerti
·
Pendidikan jasmani atau kesehatan
Secara lebih sederhana,
pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah di Mekkah merupakan prototype yang
bertujuan untuk membina pribadi muslim agar menjadi kader yang berjiwa kuat dan
dipersiapkan menjadi masyarakat Islam, mubaligh dan pendidik yang baik.
Sesuai karakteristik perkembangan pendidikan Islam, maka tahapan
pendidikan Islam periode Mekkah terbagi menjadi :
1.
Tahapan sembunyi
Dengan diturunkannya wahyu pertama, Rasulullah mulai membimbing dan
mendidik umatnya. Pada awalnya beliau melakukan dengan cara diam –diam
dilingkungan sendiri diantara orang- orang terdekatnya. Rumah Al- Arqam bin Abil Arqam menjadi lembaga pendidikan Islam pertama sebagai tempat pertemuan Rasulullah SAW dengan sahabat-sahabat dan
pengikut-pengikutnya. Disanalah Rasulullah SAW mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok Agama Islam dan membacakan
wahyu-wahyu (ayat-ayat) alqur’an.
2.
Tahapan terang terangan
Setelah sekitar 3 tahun kemudian
turun wahyu agar Rasulullah SAW berdakwah secara terang-terangan. Firman Allah SWT
: Maka sampaikan olehmu secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan(kepadamu) dan berpalinglah dari orang musyrik ( QS.Al Hijr :
94 )
Perintah dakwah terang-terangan ini seiring
dengan semakin bertambah banyaknya jumlah sabahat Nabi SAW serta untuk meningkatkan jangkauan seruan dakwah. Banyak tantangan dan penderitaan yang diterima Nabi dan sahabat-sahabatnya dari kaum quraisy, namun hal itu tidak
menggoyahkan semangat untuk terus mempelajari ajaran Islam dan terus berdakwah.
3.
Tahapan seruan umum
Kemudian Rasulullah
SAW merubah strategi dakwah dengan seruan umum, umat manusia secara
keseluruhan. Hal ini dilakukan pada musim-musim haji , ketika banyak kaum
diluar Mekkah berdatangan untuk melaksanakan haji. Pada tahapan ini berkat
semangat yang tinggi dari para sahabat dalam mendakwahkan ajaran Islam, maka
seluruh penduduk Yatsrib masuk Islam kecuali orang – orang Yahudi.
B.
Periode Madinah
Periode pendidikan Islam di Madinah melalui pendekatan politik.
Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di
Madinah. Nabi Muhammad pada masa ini selain sebagai pemimpin keAgamaan juga
sebagai kepala Negara.
Cara Rasulullah melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan Islam
di Madinah :
a.
Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru
1.
Memperkokoh persatuan kaum muslimin
2.
Menciptakan usaha mandiri untuk memenuhi kebuTuhan sehari hari
3.
Membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur
4.
Mengembangkan sarana komunikasi efektif melalui masjid sebagai
pusatnya.
5.
Perjanjian persahabatan dengan kaum yahudi antara lain toleransi
berAgama.
b.
Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Materi
pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya
diperinci lebih lanjut dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode Madinah.
Tujuan
pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran konstitusi
Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik dalam
kehidupan bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia.
c.
Pendidikan anak pada masa Rasulullah
Anak merupakan pewaris ajaran Islam dan sebagai generasi penerus melanjutkan misi menyampaikan Islam ke seluruh
penjuru alam.
Peringatan-peringatan dalam
Al Qur’an berkaitan dengan itu:
·
Pada Surat At-Tahrim ayat 6 : Peringatan agar kita
menjaga diri dan anggota keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran (api
neraka).
·
Pada Surat An-Nisa ayat 9 :
Anjuran tidak meninggalkan anak dan keturunan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya
menghadapi tantangan hidup.
·
Pada Surat Al-Furqan ayat 74 : Allah SWT memperingatkan
bahwa orang yang mendapatkan kemuliaan antara lain adalah orang-orang yang
berdo’a dan memohon kepada Allah SWT, agar dikaruniai keluarga dan anak
keturunan yang menyenangkan hati.[7]
Garis-garis besar materi pendidikan anak dalam Islam
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana dalam Surat Luqman ayat
13-19 adalah : Pendidikan
Tauhid, Pendidikan
Shalat, Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat,Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga, Pendidikan kepribadian,Pendidikan
kesehatan,Pendidikan
akhlak.
Perbedaan ciri pokok pembinaan pendidikan Islam periode
kota Mekkah dan kota Madinah:
- Periode
kota Mekkah:
Pokok pembinaan
pendidikan Islam di kota Mekkah adalah pendidikan tauhid yang menitik beratkan menanamkan nilai-nilai
tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar
tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari.
- Periode
kota Madinah:
Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai
pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid
di Mekkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai
oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.
BAB III :
KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN MASA RASULULLAH SAW
KURIKULUM
PENDIDIKAN ISLAM MASA RASULULLAH SAW
Kurikulum
dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan
yang terang yang dilalui pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka. Aplikasi kurikulum dalam pendidikan Islam
berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk membimbing peserta
didik kearah tujuan tertinggi pendidikan Islam melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam hal ini proses pendidikan Islam
bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan , tetapi
hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna(insan kamil) yang
strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum Islam.[8]
Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan pada zaman
Rasulullah tidak mudah sebab Rasul mengajar pada
sekolah kehidupan yang luas tanpa di batasi dinding kelas. Rasulullah
memanfaatkan berbagai kesempatan yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Beliau menyampaikan ajarannya
dimana saja seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di tempat-tempat
lainnya.
Sistem Pendidikan Islam lebih bertumpu kepada Nabi SAW. Perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah
membuka pintu gerbang pengetahuan bagi manusia dengan mendidik. Selain itu
beliau diutus untuk menyebarkan pesan pesan yang terkandung dalam Al Qur’an.
Rasulullah memiliki otoritas untuk menentukan materi materi pendidikan , yaitu
dapat dibedakan menjadi :
a.
Periode Mekkah
a)
Materi yang diajarkan hanya berkisar pada ayat ayat Makkiyah
sejumlah 93 surah pendek dan petunjuk Rasulullah SAW yang dikenal dengan sunnah
dan hadits
b)
Materi pengajarannya menitikberatkan pada keimanan, ibadah dan
akhlak
b.
Periode Madinah
Pada fase madinah materi pendidikan yang diberikan cakupannya lebih
kompleks yaitu :
a)
Memperluas dan memperdalam materi yang telah diajarkan pada periode
mekkah yaitu :[9]
1.
Hafalan dan penulisan Alqur’an
2.
Pemantapan ketauhidan umat
3.
Tulisan baca Al Qur’an
4.
Sastra Arab
b)
Membangun lembaga masjid sebagai tempat pelaksanaan pendidikan.
c)
Pendidikan ukhuwah(persaudaraan) antara kaum muslimin, dengan bertitik tolak dari struktur kekeluargaan yang ada saat
itu
d)
Pendidikan kesejahteraan sosial yaitu pemenuhan kebuTuhan pokok sehari hari. Jalinan kerjasama
antara kaum Muhajirin dan kaum anshor
e)
Pendidikan kesejahteraan kaum kerabat. Rasulullah SAW menerapkan sistem kekeluargaan kekerabatan baru
berdasarkan ketaqwaan kepada Alla SWT
f)
Pendidikan HANKAM
(pertahanan dan keamanan ) dakwah Islam. Masyarakat muslimin dibawah bimbingan
Rasulullah merupakan suatu negara yang berdaulat, hal ini menjadi dasar bagi
usaha dakwah beliau dalam menyampaikan ajaran Islam ke seluruh umat manusia
secara bertahap.
g)
Seluruh aspek ajaran Islam : Materi pendidikan Islam yang
dilaksanakan Rasulullah SAW di Madinah sesuai dengan seluruh isi Al Qur’an dan
Sunnah beliau.
METODE
PENDIDIKAN MASA RASULULLAH SAW
Metode
pendidikan yang Rasulullah SAW kembangkan dalam menyampaikan materi adalah
sebagai berikut :
1.
Metode Ceramah : menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan
memberikan penjelasan- penjelasan dan keterangan.
2.
Dialog : metode ini dipergunakan ketika berkomunikasi dengan para
sahabat dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dakwah ajaran Islam
3.
Diskusi atau tanya jawab
4.
Metode perumpamaan
5.
Metode kisah
6.
Metode pembiasaan
7.
Metode hafalan : para sahabat menghafal untuk menjaga Al Qur’an
Aplikasi penggunaan metode diatas dalam menyampaikan materi pendidikan adalah :
a.
Materi keimanan : Melalui tanya jawab dengan penghayatan yang
mendalam dan didukung oleh bukti-bukti rasional dan ilmiah
b.
Materi ibadah : disampaikan dengan metode demonstrasi dan
peneladanan sehingga mudah diikuti masyarakat
c.
Materi akhlak : Rasulullah menitikberatkan pada metode peneladanan.
Beliau tampil dalam kehidupan sebagai seseorang yang memiliki kemuliaan dan
keagungan baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Ruang lingkup pendidikan Agama Islam meliputi keserasian dan
keseimbangan antara lain :[10]
1.
Hubungan manusia dengan Allah SWT
2.
Hubungan manusia dengan sesama manusia
3.
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
4.
Hubungan manusia dengan makhluk lainnya dan lingkungannya.
Untuk
melaksanakan fungsinya sebagai pendidik Rasulullah SAW telah melakukan serangkaian
kebijaksanaan yang sangat strategis. Proses transformasi ilmu pengetahuan, internalisasi
nilai-nilai spiritualisme dan bimbingan emosional yang dilakukan Rasulullah SAW
merupakan mukjizat luar biasa, yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.
Wahyu terakhir Alqur’an yang turun di Padang
Arafah ketika Rasulullah melakukan ibadah Haji Wada’ terakhir , firman Allah SWT
: ”Pada hari ini telah Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan Aku telah
ridha Islam jadi Agamamu”[11]
Dengan
turunnya wahyu terakhir ini berarti selesai tugas Nabi Muhammad SAW dalam
mendidik umatnya.
BAB V :
KESIMPULAN
1.
Pendidikan masa Rasulullah SAW, sesuai dengan kondisi sosial
politik pada masa itu, dimana terbagi menjadi 2 periode yaitu :
a.
Periode Mekkah
b.
Periode Madinah
2.
Sesuai karakteristik perkembangan pendidikan Islam, maka tahapan
pendidikan Islam periode Mekkah terbagi menjadi :
a.
Tahapan sembunyi
b.
Tahapan terang-terangan
c.
Tahapan seruan umum
3.
Perbedaan ciri pokok pembinaan pendidikanIIslam masa Rasulullah pada :
·
Periode kota Mekkah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Mekkah
adalah menitik beratkan menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa
setiap individu muslim agar tercermin
dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Periode kota Madinah: Pokok pembinaan pendidikan
Islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik.
Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Mekkah:
4.
Mengindentifikasikan kurikulum pendidikan pada
zaman Rasulullah tidak mudah sebab Rasul mengajar pada sekolah kehidupan yang
luas tanpa di batasi dinding kelas. Beliau menyampaikan ajarannya dimana saja
seperti di rumah, di masjid, di jalan, dan di tempat-tempat lainnya
5.
Metode pendidikan yang Rasulullah terapkan dan kembangkan di dalam menyampaikan
materi adalah metode ceramah dialog, perumpamaan, diskusi, perumpamaan, kisah
dan hafalan.
6.
Rasulullah SAW telah melakukan serangkaian kebijaksanaan yang
sangat strategis dalam melaksanakan fungsinya sebagai pendidik. Proses
transformasi ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai – nilai spiritualisme
yang dilakukan beliau merupakan mukjizat yang luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sejarah pendidikan Islam, Prof .DR.Ramayulis, Kalam mulia , cet1 th
2012
2.
Ilmu Pendidikan Islam, Prof. Dr Ramayulis , Kalam Mulia edisi
revisi cet.7 th. 2008
3. Dra.Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
cet.9,2008
4. Mahmud Yunus , Sejarah Pendidikan Islam
5.
Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Munawar Cholil, (1969 : penerbit
Bulan Bintang-cet,15)
[1] Sejarah pendidikan islam prof .DR.Ramayulis hal 8 ,kalam mulia, 2012
[2] Munawar cholil, kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW(1969 : bulan
bintang-cet,15)
[3] Muhammad munir mursyi, al tarbiyyatal islainiyyat di kutip dr buku
Ramayulis sejarah pendidikan islam
[4] (Q.S. Al-Alaq: 1-5)
[5] (Q.S. Al-Mudatsir: 1-7)
[8] Prof Dr Ramayulis ilmu Pendidikan islam hal 152
[10] Sejarah pendidikan islam , prof Dr Ramayulis, hal.45
[11] Qs Almaidah : 3
izin share ya mas di blog ane
BalasHapus